Di tahun ini saya berkesempatan berkujung ke singapura untuk mengikuti acara tahunan UXSEA Summit 2019 Conference di selengarakan di gedung NTCU, Stepen Riady Auditorium. Acara tersebut berlangsung selama 2 hari yaitu 19 Nov – 20 Nov 2019. Topik yang di bahas cukup bermacam-macam tentu topik yang di sampaikan berkaitan dengan User Experience.

Oh, iya. saya berterima kasih kepada ICEHOUSE, yang mana telah memberangkatkan saya dan ke dua rekan saya untuk mengikuti conference tersebut. juga semua akomdasi yang telah diberikan, hehehe. 👍🏼

UXSEA Event 2019 ICEHOUSE
UXSEA SUMMIT 2019 ICEHOUSE Designer team

Ini adalah pengalaman pertama saya mengikut kegiatan conference di luar negri dan membuka pengalaman dan melihat dunia luar.

Tempat penginapan dan tempat acara kebetulan tidak terlalu jauh, paliang hanya sekitar 1 km, dan bisa di tempuh dengan jalan kaki. hari pertama conference sedikit agak terlambat 10 menitan, dan masih bisa mengejar untuk melihat pembicara pertama. Oh iya, ada 3 pembicara berasal dari Indonesia, yaitu dari perusahaan GoJek, Ovo dan Tokopedia.

Gojek

GOJEK UXSEA

Perwakilan dari GoJek membahas mengenai Maturing User Research in A unicorn: Method and Mindsets. jika saya ambil kesimpulan lebih mengenai UX Research, UX Test, Scalable Product dan Define Business Value. Topik ini sebetulan saya tidak terlalu suka, tapi yang saya dapet adalah bagaimana cara kita mendifine, dan melakukan research juga test. Dan agak boring penyampaiannya teralu teknis.

OVO

Untuk perwakilan dari OVO, membahas Driving into the future of fintech with UX Leadership, jika saya perhatikan yang di bahas oleh keynoternya, kurang berkaitan dengan topik yang di bahas, lebih banyak bericara tentang business fintech OVO sih, semisal mulai dari bagaimna bisnis fintechnya bisa berperan untuk mengubah pola user khususnya di Indonesia menggunaka e-Wallet. berdasarkan dari hasil reserach, terutama di Indonesia hampir 75% user indonesia yang masih jarang menggunakan layanan Bank untuk menyimpan uang. dan peran Fintech bisa mengambil pasar 75% itu. Based on that bisa dikatakan benar juga. karena hampir di dua tahun belakangan ini OVO mulai gencar promosi dan melanjarkan bisnis fintech untuk megaet anak muda menggunakan layanan mereka, tentu dengan promo-promo nya dan didukung dengan kerjasama antara Tokopedia dan Grab.

Mengingug juga mengnai bisnis ovo, walaupun tidak banyak. juga menginggung bagaiman fintech lebih baik dari pada bank konfensional dalam hal UX, dan itu balik lagi ke app yang di buat. Fakta tersebut benar juga karena jika saya lihat App bank belum sebagus Fintech app, semcam Ovo atau Go-Pay. utamanya BCA ya, yang gitu-gitu saja flownya. Tapi beberapa tahun kedepannya sepertinya Bank akan berinvoasi melakukan perubahan dan aware peran penting UX designer untuk mengambil user yang belum mempunya tabungan.

Hal menariknya keynoter dari OVO sering banget mengulang kata-kata “really really really” 😁blabla…

Tokopedia

Dihari keduanya, bagian Tokopedia. nah ini paling pecah dari semua keynoter yang ada di UXSEA Summit. gaya persentasinya kocak, nervous, dan dia bilang bahasa inggrisnya gak bagus-bagus amat. hahaha 😄. salut saya ama satu ini. Topik yang di bahas adalah ekosistem app, tentu yang ada di tokopedia. Intronya mulai dari ngomongin profesi desainer di indonesia itu harus segala bisa bahkan ada yang menulis job postingan desainer plus bisa jadi supir truk.

Tokopedia membangun sebuah ekosistem, yang mana di satu platform tersebut bisa mencover hampir semua kebutuhan user, baik user yang ingin memulai usaha, mencari bahan baku, membeli kebutuhan sehari-hari semisal pulsa, listrik token, bahkan buat beli tiket atau mau investasi pun ada. apalagi buat mendapatkan modal usaha, apapun bisa dilakukan satu platfrom tersebut. Ya kalo saya perhatikan tokopedia ingin mengambil semua kepeluan user dalam satu aplikasi saja. walaupun kompetitor marketplaces serupa semacam Bukalpak, Shopee sudah mulai mengikuti pola bisnis yang serupa.

Lalu apa peran UX di tokopedia, itu adalah bagaiman tokped bisa semua service yang mereka punya walupun platfomnya gemuk, tapi user bisa dengan mudah tanpa harus di sodorkan dengan beragam tutorial di semua service yang ada. Saya sebagai pengguna tokopedia baik user dan seller, bisa dikatakan makesense, walaupun yang gunakan ditokopedia hanya untuk membeli barang, berjualan barang, beli pulsa, token listrik kadang itupun juga beli tiket kereta api, agak sering klo beli tiket kereta api. Beda-beda juga setiap user sebenarnya ini kegunaan di web atau app tokped.


Itu ke-3 keynoter yang berasal dari Indonesia, ada dua keynoter yang cukup bagus dari perusahaan Money Smart dan Style Theory. Namun nanti saja deh saya bahasnya. 😅saya harus buka-buka lagi hasil tulisan dan recordnya.

Oh iya, setiap acara juga suka ada jeda, untuk break, makan siang, dan juga break cofee pas sorenya. dan itu bisa digunakan untuk networking, banyak juga desainer dari Indonesia yang mengikuti acara tersebut. ya saya chitchat Karir.com, Jenius, Dana, Detik, Tokopedia, Ovo pun ada. Segitu dulu tulisan artikel yang saya hasil pengalaman dari conference UXSEA 2019.

Author

Dei, ber-profesi sebagai tukang gambar, netpreneur, handsome Daddy 😁 dan mantan penulis. Mencoba aktif menjadi penulis lagi. Lihat portfolio saya di theprojekts.com

Write A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.